PELAIHARI, Poros Kalimantan – Belakangan, wartawan gadungan menebar teror ke beberapa kepala sekolah di Tanah Laut. Inisialnya AG. Ia mengancam dan meminta uang kepada mereka melalui chat pribadi.
Bahkan parahnya, bila tak dipenuhi, ia akan mencari-cari kesalahan para kepala sekolah.
Salah satu korbannya, Suyono. Kepala sekolah SMA Negeri 1 Tambang Ulang. Ia menerima pesan dari seseorang wartawan yang mengaku dari Media Lentera Indonesia.
Usai menerima pesan tersebut, Suyono memastikan. Ia mendatangi beberapa wartawan di Tanah Laut.
“Ya, tidak tahu, telepon beberapa kepsek ngancam-ngancam,” katanya, dalam bahasa Jawa.
Tak ada yang mengenal nama itu. Bahkan mereka yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tanah Laut, tak pernah mendengarnya.
Para wartawan pun menyarankan agar lapor polisi. Lantaran jelas, ini melanggar kode etik jurnalistik. Bahkan ini bisa disebut tindak pemalakan.
Chat yang hampir serupa juga tertuju kepada kepsek SMAN 1 Jorong.
“Assalamualaikum, pak Ihwani Yusuf. Kepala sekolah SMAN 1 Jorong. Dengan AG wartawan media lentera, kita bermusuhan iya pak, kalau TDK bantu saya, saya cari salah anda sebagai kepala sekolah,” tulis wartawan gadungan itu.
Tak sampai di situ. Chat yang sama menyasar kepsek SMAN 1 Kurau. Bahkan kali ini, disertai dengan nomor rekening bank.