BANJARMASIN, Poros Kalimantan – Hari ini (1/2/2022), masyarakat Tionghoa mengawali tahun baru 2573. Kita mengenalnya dengan Tahun Baru Imlek.
Bagi masyarakat Tionghoa, ini adalah momentum titik balik. Momen untuk semua orang menyambut kehidupan lebih baik. Meninggalkan tahun kerbau logam yang penuh kerja keras. Menyambut macan air dengan penuh keberanian dan motivasi.
Di Banjarmasin, peribadatan Imlek juga terpusat di Kelenteng Suci Nurani. Prosesnya sudah dimulai, Senin (31/1/2022) malam, hingga hari ini. Orang yang datang pun silih berganti untuk berdoa.
“Siapa yang cepat berdoa, dia yang cepat dikabulkan,” kata Tiono Husin, Ketua Pengurus Kelenteng Suci Nurani.
Di dalam kelenteng, tersedia 10 meja doa. Peruntukannya berbeda-beda. Tergantung apa yang dikehendaki.
“Misal ada yang ingin punya anak, maka mendekat dan sembahhyanglah di depan meja yang sudah diberi tanda untuk itu,” jelasnya.
Tahun ini adalah tahunnya macan air. Dinamis, menarik, dan tak terduga.
Macan air memiliki keberanian dan sifat spontan. Energi macan air artinya juga memberikan dorongan motivasi.
Jika diurutkan, macam berada di urutan ketiga dalam zodiak China. Sementara air adalah salah satu dari lima elemen yang membentuk siklus 60 tahunan. Dalam kalender Lunar, Tahun Macan Air sebelumnya terjadi pada 1962.
“Dengan Tahun Macan Air ini, Indonesia bisa berubah untuk menjadi lebih baik lagi,” tutupnya.
Biar tahu saja. Dalam kepercayaan Tionghoa, Imlek juga jadi momentum menyambut Dewa Kekayaan. Tepatnya pada 4 dan 5 Februari ini.
Reporter: Muhammad Irsyad
Pemred/Editor: Fahriadi Nur