PELAIHARI, Poros Kalimantan – Nabi Ibrahim merupakan Ulul Azmi. Beliau juga disebut Abul Anbiya’ karena memiliki banyak keturunan para nabi.
Syariat ibadah kurban juga peninggalan dari kisah nabi Ibrahim dengan putranya, nabi Ismail. Ada banyak hikmah yang bisa diambil dari ceritanya. Berikut 5 di antaranya:
1. Ketaqwaan
Dalam Al-Qur’an surah Al-Hajj ayat 37, Allah SWT berfirman, pahala bagi yang berqurban akan kepada-Nya melalui ketakwaan.
Ini membuktikan kepatuhan Nabi Ibrahim AS dengan perintah sang pencipta. Ia rela mengorbankan anaknya.
Berkat ketaqwaan itulah, Allah SWT membalas ketakwaan dengan pahala besar dan derajat yang tinggi kepada keduanya.
2. Kualitas Diri Melonjak
Berqurban khususnya, bisa meneguhkan empati bagi muslim. Melalui ibadah ini juga bisa membentuk akhlak terpuji umat Islam tanpa kecuali. Jika dijalankan dengan ikhlas, akan dapat menguatkan kesadaran dan pengelolaan diri.
3. Motivasi Diri dalam Peningkatan Taraf hidup
Sungguh nikmat yang diberikan Allah SWt. Sebab, dapat meningkatkan motivasi diri setiap muslim guna meningkatkan taraf hidupnya.
Pastinya, saat berusaha menjalankan perintah qurban, umat muslim akan akan senantiasa berusaha dan bekerja keras.
4. Muncul Rasa Kepedulian Sosial
Sarana untuk menumbuhkan kepedulian sosial bakal muncul, termasuk empati dan toleransi. Pada dasarnya sebagai suatu pengingat, yang mampu membantu yang lemah.
5. Membentuk Kebahagiaan Sesama
Menyembelih hewan qurban ternyata menjadi sumber kebahagiaan bagi sesama saudara muslim. Terutama kaum duafa.
Bahkan Al-Qur’an dan hadis telah menyiratkan, berbagi kebahagiaan terhadap sesama merupakan perilaku terpuji yang telah diserukan bagi seluruh pemeluk agama Islam.
Reporter : Tung
Editor : Musa Bastara