BANJARBARU, Poros Kalimantan – Ditengah Pandemi COVID-19 saat ini, tak sedikit masyarakat yang harus banting tulang untuk menghidupi keluarganya. Jalanan pun jadi salah satu medan bagi mereka yang berjuang mencari nafkah untuk istri dan keluarga dirumah.
Demi mengumpulkan rupiah lewat pelbagai profesi, yang mayoritas berkutat di jalanan. Moda transportasi roda dua jadi modal utama para pejuang nafkah jalanan bekerja. Namun sayangnya, tak sedikit roda dua mereka dalam kondisi yang tak layak dan tak aman dikendarai.
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh tim relawan Sesama Movement dalam program Ride For Care. Beberapa kondisi kendaraan bermotor para pejuang nafkah, semisal tukang ojek, penjual buah, penjual layangan, sampai pengepul barang bekas terpantau cukup memprihatinkan.
“Kamu menemui banyak bagian bannya sudah aus. Kondisi mesin juga kurang perawatan. Bagian kaca lampu ada yang pecah sampai ada yang remnya kurang berfungsi baik. Ini tentu tak layak dan rentan membahayakan,” cerita PIC program Ride For Care dari Sesama Movement, Feisal Rizky K.
Melihat kondisi tersebut akunya, maka Sesama Movement berkolaborasi dengan komunitas motor Team Bungas memprakarsai program Ride For Care Charity Movement.
“Sebagai anak muda kami pikir perlu membuat gerakan yang bermanfaat bagi sekitar. Dari yang kita lihat tadi, akan sangat bermanfaat jika motor-motor milik pejuang nafkah ini kita bantu atau direstorasi,” tambah Feisal.
Pada dasarnya ungkap Feisal, Ride For Care adalah gerakan donasi kolektif. Aksi ini memadukan unsur gaya hidup berkendara anak muda, aksi sosial dan semangat gotong royong.
“Kawan-kawan komunitas akan menggelar Charity Riding yang diakhir sesi ada Putar Helm atau patungan. Hasil donasi kolektif ini akan kami donasikan kepada penerima manfaat tadi,” bebernya.
Selain aksi patungan lewat Charity Riding. Gerakan ini kata Feisal juga menyediakan Charity Starter Pack, yang terdiri dari beberapa item merchandise edisi terbatas.