BANJARMASIN, Poros Kalimantan – Aksi #SaveKPK hampir ricuh di Kalimantan Selatan (Kalsel). Aksi saling dorong sempat mewarnai aksi yang digelar ratusan massa yang tergabung dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Kalimantan Selatan (Seka) di Kantor DPRD Provinsi Kalsel, Senin, (21/6/2021).
Dari pantauan di lapangan, aksi dorong terjadi lantaran ratusan massa bersikeras masuk ke gedung dewan untuk menemui Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK. Akan tetapi, mereka dihadang oleh ratusan aparat kepolisian.
Tak berselang lama, massa aksi mulai melerai diri dari saling dorong, setelah perwakilan dari anggota DPRD Kalsel menemui massa aksi yakni Ketua Komisi I DPRD Kalsel Hj Rachmah Norlias dan Sekertaris Komisi IV DPRD Kalsel, Firman Yusi.
Koordinator aksi pun meminta perwakilan dewan untuk menandatangani Memoradum Of Understanding (MOU) atau Nota Kesepahaman terkait keinginan mereka, agar aspirasi mahasiswa disampaikan langsung ke Presiden RI Jokowi Widodo.
Perbincangan sempat berjalan cukup alot, karena beberapa faktor. Pertama dikarenakan pimpinan dewan sedang tidak berada di tempat. Kemudian Perwakilan DPRD Kalsel yang menemui massa tidak bisa memenuhi permintaan mereka.
“Kalau diminta membawakan hari ini atau besok bisa saja kami lakukan. Tapi kalau meminta disampaikan langsung ke Presiden, kita tidak bisa memastikan. Karena kita tidak tahu agenda Presiden apa saja dan lagi dimana,” ucap Firman Yusi, di sela-sela negosiasi dengan demonstran, Senin, (21/06/21) siang.