Misni Qomariyah, atau Amai. Gadis 8 tahun yang punya kelainan di rongga mulutnya. Pengucapannya tak sempurna. Tapi cita-citanya tinggi; ia pengin jadi dokter atau penyanyi.
PELAIHARI, Poros Kalimantan – Gadis berusia 8 tahun asal Tanah Laut ini berbeda. Ia menderita kelainan palatokisis.
Terdapat Lubang selebar jempol orang dewasa di rongga mulutnya. Kedalaman sekitar 2 cm. Berbeda, artinya tak membuat ia harus dipandang lain. Ia tetaplah gadis kebanyakan.
Namanya Misni Qomariyah. Biasanya ia dipanggil Amai. Orang tuanya, alhamdulilah, masih lengkap. Ayahnya Jailani, ibunya Masliana.
Mereka hijrah dari Banjarmasin tahun 2006. Kemudian mendiami rumah dari program transmigrasi di Desa Kayu Abang RT 4, Kecamatan Tambang Ulang, Tanah Laut.
Sehari-harinya Amai, sebagaimana bocah lain, bermain dan bersekolah. Ia mengenyam bangku kelas 3 sekolah dasar.
Membuat ia sedikit berbeda cuma daya ucapnya yang tak sempurna. Misalnya huruf Ng dilafalkannya menjadi M. Atau kata kucing, menjadi kucin.
Karena kekurangannya itu, tak pelak ia jadi bahan ejekan teman-temannya.
Bersama Ketua Relawan Peduli Tanpa Batas (Putas) Tanah Laut, saya, jurnalis dari poroskalimantan.com, menyambangi kediaman gadis malang itu.
Di situlah ibunya, Masliana bercerita. Kata dia, saat umur 16 bulan, bibir sumbing Amai pernah dioperasi melalui kegiatan sosial. Tapi lubang di langit-langit mulut itu masih tak bisa hilang.