Sementara, Wakil Kepala Sekolah Kurikulum SMPN 11 Banjarbaru, Fitriani menjelaskan, jika alat ini seharinya mampu mengisi 25 galon; sebagaimana jumlah kelas di sekolah tersebut.
“Bahkan sehari saja satu kelas dapat mengisi dua buah galon. Jumlah murid di sini ada 801 orang,” ungkapnya.
Pemanfaatan air minum mandiri ini senada dengan program Adiwiyata yang diusung SMPN 11 Banjarbaru. “Buat bekal air minum, sekolah kami wajib pakai botol minum tumblr. Jadi gak boleh menggunakan plastik,” jelas lagi.
Menurut Fitriani, alat filtrasi air ini sangat membantu kelangsungan program itu.
Namun, bukannya tak bersyukur. Untuk perawatan alat ini, kata Fitriani, masih ditanggung oleh sekolah. Biayanya lumayan.
“Biaya perawatannya masih diperoleh dari bantuan orang tua murid, Jadi selanjutnya, kami berharap ada bantuan lagi dari Pertamina untuk perawatan ke depannya,” harapnya.
Reporter : Musa Bastara