“Mulai sejak nisfu syaban kemarin sudah dilakukan hal ini, dan kini memasuki bulan puasa,” imbuhnya.
“Pada hampir semua musala maupun masjid di wilayah kota Pelaihari, tidak ada dijumpai seperti di sini,” sambungnya.
Selebihnya, ia mengatakan akan terus melestarikan tradisi ini. Bahkan akan kembali diadakan pada akhir Ramadan nanti.
“Ini sebagai wujud penghargaan kepada tokoh pendiri langgar yang telah melestarikannya,” pungkasnya.
Reporter : Tung
Editor : Musa Bastara