JAKARTA, Poros Kalimantan – BRI terus berkomitmen menerapkan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) atau tata kelola perusahaan yang berorientasi pada lingkungan dan sosial. Secara jangka panjang penerapan bisnis tata kelola keuangan yang berlandaskan ESG, merupakan salah satu jawaban bisnis keuangan perbankan berkelanjutan.
Hal ini diungkapkan Direktur Manajemen Risiko BRI, Agus Sudiarto. Dia mengatakan, keberlanjutan bisnis berdasarkan ESG atau sustainable finance menjadi salah satu perhatian utama investor untuk berinvestasi di korporasi besar, termasuk di BRI pada saat ini.
“Selain itu BRI memahami prinsip ESG sebagai standardisasi yang digunakan perusahaan, dalam menjalankan kegiatan bisnis dan operasional untuk mencapai kinerja yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Dia menambahkan, keuangan berkelanjutan (sustainable finance), mengutip Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendefinisikan sebagai dukungan menyeluruh dari industri jasa keuangan untuk pertumbuhan berkelanjutan, yang dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
“Sebagai bank yang sejak awal DNA nya ada di UMKM, diantara ESG ini mungkin fokus terbesar berada di social dan governance. Karena memang sejak BRI hadir pada 1895, jadi dari awal pendiriannya memang dikhususkan untuk membantu masyarakat kecil. Kami ada di sana sejalan dengan sustainable finance,” ujar Agus.
Diakuinya, implementasi ESG pada portofolio keuangan BRI saat ini tidak hanya menggunakan pendekatan tradisional pada fundamental kinerja keuangan. Namun sudah mulai memasukkan unsur penilaian assessment atas prinsip-prinsip tersebut.
“Dalam melaksanakan sustainable finance, BRI secara korporasi telah mengembangkan strategi bisnis terkait dengan implementasi bisnis proses pada empat sektor, yaitu sektor aset, liabilitas, operasional, dan human capital. Dimana harus sejalan dengan cita-cita perwujudan pola bisnis ESG,” terangnya.