Menyegarkan ingatan. Turnamen bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada Oktober 2022 silam berakhir ricuh.
Insiden itu menewaskan 135 penonton. Banyak yang terinjak-injak saat melarikan diri keluar setelah polisi menembakkan gas air mata ke arah massa.
Komnas HAM dalam investigasinya menemukan, penyebab utama kericuhan adalah 45 tembakan gas air mata yang dilakukan aparat ke ke kerumunan massa.
Gas itu dimaksudkan untuk meredakan kegaduhan. Padahal praktik tersebut dilarang oleh Badan Sepak Bola Dunia (FIFA).
Editor : Musa Bastara