BANJARBARU, Poros Kalimantan – Air sudah menjadi bagian tak terpisah dari kehidupan. Menjaga kualitasnya sangatlah penting. Bagi manusia dengan segala aktivitas kesehariannya, kualitas air menjadi prioritas.
PDAM Intan Banjar yang memiliki cakupan pelanggan dari Kota Banjarbaru hingga Kabupaten Banjar bertanggung jawab menjaga kualitas air yang disuplai. Dengan 96 ribu pelanggan, tentunya pihak PDAM harus bekerja penuh menjaga air dengan kualitas terbaik sampai hingga ke keran rumah pelanggan.
Ada beberapa tahapan dan proses dalam menjaga kualitas air. Salah satunya dengan Water Treatment Plant atau WTP.
“Air sebelum sampai ke pelanggan akan melalui proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi hingga desinfeksi untuk menghasilkan air yang berkualitas,” jelas Direktur Teknik PDAM Intan Banjar Said Umar.
Pada tahapan koagulasi, air akan didestabilasi dari kotoran/koloid dengan tambahan bahan kimia seperti tawas salah satunya. Kemudian pada tahapan flokulasi. Dimana air akan terus diaduk hingga kumpulan kotoran semakin besar untuk memudahkan pengendapan.
Proses selanjutnya adalah sedimentasi. Kotoran yang sudah terbentuk atau flok akan mengendap di dasar. Sehingga air yang jernih akan terpisah dengan kotoran. Tak sampai di situ, tahapan filtrasi dilakukan lagi untuk benar-benar menyaring semua kotoran yang lebih kecil.
Terakhir adalah desinfeksi. Air juga akan dijaga dari potensi kuman dan bakteri yang mengendap. Proses ini juga tak kalah penting karena menjaga kesehatan dari air itu sendiri.
Said Umar menambahkan, di Kalimantan Selatan secara umum air baku berasal dari air permukaan. Sehingga proses penjernihan lengkap dilakukan. Melimpahnya air baku juga dibarengi dengan menjaga kualitasnya untuk sampai ke kran-kran pelanggan PDAM.
Meskipun juga tak bisa dipungkiri, ketika air keruh dengan jumlah banyak, ongkos produksi juga akan bertambah.
“Pasti ada tambahan lebih dari bahan kimia misalkan. Namun secara kuantitas air yang masuk ke pelanggan, kami masih menjamin kesediaannya,” pungkasnya. []
Penulis: Wahyu Aji Saputra
Redaktur: Ananda Perdana Anwar