BANJARBARU, Poros Kalimantan – Banjir beberapa kali menggenang beberapa wilayah di Kota Banjarbaru. Penyebabnya curah hujan dengan intensitas tinggi dan dengan waktu cukup lama.
Selain faktor alam, kesiapan infrastruktur yang dibangun pemerintah daerah tentunya tak bisa diabaikan. Apalagi awal tahun 2021 lalu, banjir parah yang terjadi harusnya jadi evaluasi pemerintah untuk berupaya menanggulanginya.
Pemko Banjarbaru melalui Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mengklaim sudah melakukan upaya. Program jangka pendek dan yang sudah dikerjakan yakni normalisasi aliran sungai yang kerap meluber.
Kabid SDA Dinas PUPR Banjarbaru, Subrianto mengungkapkan, pihaknya saat ini fokus normalisasi sungai menyasar wilayah Cempaka. Maklum, kawasan ini memang kerap langganan banjir.
“Kawasan lain juga kami benahi, seperti wilayah Kemuning dan titik rawan lain di Landasan Ulin dan Liang Anggang. Tapi memang Cempaka salah satu fokus utama terkait banjir di Banjarbaru ini,” terangnya kepada Poros Kalimantan.
Subri menjelaskan, khusus di Kecamatan Cempaka, pihaknya menormalisasi empat aliran sungai. Mulai dari di Sungai Ujung Murung, Sungai Dadap, Sungai Handil Kyai dan Sungai Daya Sakti. Keempatnya kerap meluber ketika debit air lagi tinggi-tingginya.
“Dua sudah selesai. Kini dua masih kita kerjakan, yakni di kawasan Ujung Murung dan juga di saluran Daya Sakti. Semuanya kami normalisasi untuk mengurangi debit air yang bisa mengakibatkan banjir,” terangnya.