PARINGIN, Poros Kalimantan – Tetesan embun mulai menghilang. Sinar mentari menyeruak di ufuk timur. Tanda hadirnya pagi sebagai titik bergantinya waktu dari malam ke siang.
Samsul Fajri bergegas pulang dari masjid sesaat setelah bersalaman dengan para jemaah lainnya.
Sesampainya di rumah, dirinya izin pamit kepada ibundanya lalu pergi ke workshop pass konveksi yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Balangan.
Di lokasi workshop pass konveksi, dirinya langsung menyibukkan diri dengan menjahit sebuah seragam pesanan salah satu pelanggan. tangannya sangat terampil, mengatur jalannya mesin jahit di depannya, sama seperti lancarnya dirinya saat membaca rawi dalam pembacaan maulid habsyi yang sering diikutinya.
Lebih dari setahun terakhir ini, Fajri mengabdikan dirinya untuk ikut serta menjalankan usaha dan pengembangan pass konveksi.
Sejak 2021 silam, dikelola secara mandiri oleh kelompok yang diberi nama pass konveksi in collaboration with iyakah.co dan diketuai oleh Herman Fauzi.
Bukan hanya sekedar mengerjakan pesanan konveksi, seperti berbagai model baju jahitan baik seragam atau satuan, bordir dan sablon, Samsul juga kadang-kadang menjadi instruktur bagi para peserta pelatihan yang ikut bergabung di pass konveksi tersebut.
Samsul Fajri sendiri merupakan alumni Pondok Pesantren Nurul Muhibbin pimpinan ulama kharismatik dan berpengaruh besar di Kalimantan Selatan yakni, Tuan Guru Muhammad Bakhiet Al-Banjari ini.
“Di pass konveksi ini bagi ulun pribadi, bukan hanya sekedar bekerja. Tapi juga wadah pengabdian diri, dimana bisa membagi ilmu dalam hal menjahit bagi adik-adik santri lainnya untuk bekal mereka nantinya,’’ ujar Samsul Fajri yang merupakan warga harapan baru RT 11 kelurahan batu piring kecamatan Paringin Selatan Kabupaten Balangan.
Hal penting lainnya, menurut Fajri, dirinya bersama-sama kawan lainnya yang tergabung dalam pass konveksi tetap mempunyai waktu luas untuk pengabdian diri di bidang dakwah dan sosial kemasyarakatan.
Kegiatan di pass konveksi ini, menurut dia, bersifat kondisional, sehingga kita bisa memprioritaskan kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan tanpa harus was-was terkait persoalan ekonomi.
“Melalui pass konveksi ini kami bisa berdikari secara ekonomi, sehingga kewajiban berdakwah atau membantu masyarakat dalam memberikan layanan keagamaan bisa dilaksanakan dengan lebih lagi,’’ tukasnya.
Senada itu, ketua pengelola pass konveksi Herman Fauzi mengakui, jika semangat pass konveksi ialah meneruskan keberlanjutan Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) yang dijalankan oleh PT Adaro Energy di Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Balangan pada 2017 silam.