BANJARBARU, Poros Kalimantan – Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan dan Puskesmas Cempaka, Lapas Kelas IIB Banjarbaru menggelar skrining kasus Tuberkulosis (TB) terhadap 100 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang bertempat di Aula Lapas Banjarbaru, Senin, (14/11/2022).
”Skrining dilakukan sebagai upaya deteksi dini guna mencegah penularan TB di lingkungan lapas. Yang menjadi sasaran skrining TB adalah WBP dengan riwayat/gejala batuk, riwayat pernah menjalani pengobatan TB, sakit diabetes melitus (DM), HIV hingga lanjut usia,” tutur Kalapas Kelas IIB Banjarbaru Amico Balalembang.
Amico berharap diadakannya kerjasama skrining kasus TB ini dapat mengetahui kondisi dan keadaan warga binaan sehingga dapat dilakukan penanganan sedini mungkin jika ada yang terdeteksi TB.
“Terima kasih kepada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan dan Puskesmas Cempaka atas kerjasamanya dalam kegiatan skrining kasus TB terhadap WBP Lapas Banjarbaru. Semoga semuanya dalam keadaan sehat sesuai dengan apa yang kita harapkan,” ucapnya.
Sementara itu, Dokter Lapas Banjarbaru, Natasia Cindi Lestari menjelaskan, skrining kasus TB merupakan prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi atau tidak.
“Sebelum mengikuti skrining, WBP terlebih dahulu didata sesuai dengan riwayat penyakitnya, kemudian ditimbang berat badannya, wawancara secara langsung terkait gejala.
Apabila hasil skrining ada yang dicurigai suspek TB, maka ditindaklanjuti untuk dilakukan pengambilan sample dahak guna diperiksa di laboratorium. Jika positif TB, maka akan menjalani pengobatan lebih lanjut,” terangnya.
Dokter dan para petugas perawatan pada Klinik Pratama Lapas Banjarbaru turut mendampingi petugas kesehatan Dinkes Kalsel dan Puskesmas Cempaka dalam kegiatan skrining kasus TB warga binaan Lapas Banjarbaru. []
Redaktur: AnandaPerdanaAnwar