Bahkan menariknya, saat ini mereka tengah mencari konsumen untuk menjual hasil produksi mereka. Pasalnya, produksi pupuk kompos dengan mesin kompos listrik bantuan PLN UIP KLT ini begitu melimpah. “Bantuan ini sangat penunjang produktivitas kelompok tani kami. Dalam satu bulan kami bisa menghemat antara Rp200 hingga 300 ribu per anggota kelompok tani, dimana nominal tersebut sangat berarti untuk kami,” ujarnya.
Camat Pulau Laut Tengah Husin mengungkapkan, saat ini bantuan yang diberikan oleh PLN UIP KLT mulai terasa manfaatnya. Dengan alat tersebut produksi pupuk kompos yang diberikan membuat lebih mudah dan cepat dalam pemenuhan kebutuhan pupuk para petani di Desa Selaru.
“Dengan sikap konsisten dan bertanggung jawab atas bantuan yang diberikan, Kelompok Tani Bina Banua baru 2 bulan mengoperasikan alat tersebut sudah mampu menghasilkan kurang lebih 2 ton pupuk. Hasilnya juga dapat digunakan sendiri untuk menghemat biaya operasional, selanjutnya akan diperjualbelikan untuk masyarakat luas, sehingga perekonomian di Desa Selaru juga akan meningkat,” ucap Husin.
Manager PLN UPP KLT 4, Haris Nasution menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya kepada masyarakat, karena apa yang diberikan untuk masyarakat dapat bermanfaat bagi peningkatan ekonomi dan perkembangan industri di sektor pertanian. (abi)