KOTABARU, Poros Kalimantan – Bantuan mesin kompos listrik untuk produksi pupuk rupanya benar-benar dimanfaatkan oleh Kelompok Tani Bina Banua di Desa Selaru. Hanya dalam waktu kurang lebih dua bulan, tepatnya awal Juni 2022, akhir Agustus ini mereka berhasil memproduksi dua ton kompos.
Seperti diberitakan, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) telah menyerahkan bantuan berupa mesin kompos listrik sebagai penunjang produktivitas Kelompok Tani Bina Banua, pada bulan Juni.
Bantuan tersebut dilayangkan tentunya berdasar, lantaran petani belum bisa maksimal memproduksi pupuk sendiri, sehingga mereka harus membeli di pasaran. Praktis, biaya operasional pun meningkat. Adanya bantuan ini tentu saja dapat menghemat operasional petani. Karena tidak perlu lagi membeli pupuk di pasaran.
“Jika dulu, kita beli puluk di pasaran untuk kebutuhan pertanian. Saat ini, kita tidak beli lagi, karena kebutuhan sudah terpenuhi. Kita sudah bisa bikin sendiri, tinggal cari bahannya saja,” ujar Ketua Kelompok Tani Bina Banua Jamhuri
Dijelaskannya pula, sebelum adanya bantuan ini, petani membeli pupuk dipasaran untuk kebutuhan pertanian. Hal tersebut dapat merubah keuntungan petani jika terdapat kenaikan harga pupuk. Namun dengan bantuan ini, petani dapat memproduksi pupuk secara mandiri sehingga akan menekan harga jual dan untung akan berlimpah.