BARABAI, Poros Kalimantan – Hanya dalam hitungan jam, belasan rumah hancur. Di sudut sisa puing, Sahlan, sebagai ketua RT 03, Desa Alat, menyaksikan barang-barang mengalir mengikuti arus yang begitu derasnya.
Termasuk bagian rumahnya, Rabu malam, (13/1/2021), berlangsung dari pukul 10 malam hingga memasuki hari baru di pertengahan malam Kamis.
Malam itu, hujan deras mengguyur Desa Alat dan banyak lainnya daerah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Hujan yang begitu lama, mengakibatkan air turun dari hulu begitu banyak.
Cukup untuk membuat satu buah rumah siap tinggal menjadi hanya pondasinya saja. Satu di antaranya ialah tempatnya Sahlan.
“Tidak ada ulun (saya) dengar suara air datang saat itu. Tapi warga lain ada yang dengar sebelum kejadian,” katanya.
Kini ia dan keluarga harus mengungsi ke tempat kerabat. Uniknya, rumah kerabat Sahlan masih dalam satu RT. Namun beruntung berhasil bertahan di antara banyak runtuhan rumah sekitarnya.
Arus deras sungai di bantaran Desa Alat, dan setiap pemukiman yang dilewatinya berlangsung singkat. Tak sempat menghela nafas menyelamatkan barang berharga. Cukup selamatkan diri sendiri dan keluarga.
Saksi bisu kejadian tersebut yang juga sempat viral di internet adalah bangunan yang kini sudah jadi jejak sejarah.
Salah satunya adalah Langgar Noor Hidayah di RT 02 Desa Alat. Letak langgar tersebut memang berada di pinggiran sungai. Jaraknya intim bersebelahan dengan jembatan yang menghubungkan RT-RT di Desa Alat. Jembatan pun ikut putus.
“Arusnya deras, sepanjang sungai, ada 9 rumah yang ikut hanyut. Termasuk langgar (Noor Hidayah),” ingat Yani, Ketua RT 02.
Aliran sungai yang sangat kencang ditambah kekuatan dari curah hujan lebat, mengakibatkan belasan mungkin bahkan puluhan rumah ikut menyelam terbawa banjir bandang.