BANJARBARU, Poros Kalimantan – Dongeng. Seperti cerita yang dimuat di dalamnya, kini kegiatan dongeng terkesan kuno. Aktivitas zaman dahulu kala. Generasi seperti saya, hanya ingat bagaimana kisah kancil yang melegenda. Di samping itu, dongeng selalu lekat dengan dunia anak-anak. Seperti saya dan kalian, kita sama-sama mendengar dongeng untuk mengantar tidur.
Dongeng lebih dari itu, mempunyai jiwanya sendiri di dalam rangakain bercerita. Bercerita tak bisa dipisahkan dengan dongeng. Seperti itulah yang dikatakan oleh Bunda Enik Mintarsih. Sudah bertahun-tahun ia rajin bercerita dan berdongeng. Bunda Enik memiliki teman dalam berdongeng, biasanya dengan boneka.
“Biasanya sama Nunung Salma dan Doni,” ucapnya sambil menunjuk dua boneka yang duduk di atas meja ruang tamu. Nunung Salma memakai baju pink, Doni dengan kaos bergambar Naruto. Cukup untuk menarik perhatian anak-anak.
Dedikasi Bunda Enik dalam berdongeng tak bisa diragukan lagi di Kalimantan Selatan. Di samping rumahnya, ada tempat yang sering di pakai mendongeng bersama anak-anak. Kampung Dongeng Intan namanya. Tak jauh dari Batas Kota Martapura-Banjarbaru. Sejak 2014 didirikan, ia sudah ke berbagai daerah untuk terus menggalakan dongeng. Sebagai sarana berkomunikasi dan edukasi bagi anak.