Usia 55 tahun, dengan fisik tidak sempurna, Arbani tetap menebar manfaat bagi orang lain dengan usaha tambal ban.
PELAIHARI, Poros Kalimantan – Keterbatasan fisik tak jadi soal. Bagi Arbani, 55 tahun, tak ada kata minder dalam berusaha. Selagi kesehatan tubuh belum dirampas, ia tetap menebar manfaat untuk orang lain.
Meski fisik bagian kakinya terbatas, jemarinya masih lincah melepas dan memasang ban motor yang ditambal.
Ya, ia membuka usaha tambal ban sepeda motor. Lokasinya di Jalan A. Syairani, Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari. Dekat dengan kompleks perkantoran.
Sarana untuk ia bisa bekerja berbeda seperti umumnya orang normal. Sebuah sepeda motor laki pun ia modif sedemikian rupa. Beroda tiga, dilengkapi dengan bagasi pada bagian belakangnya.
Ini untuk memudahkannya membawa peralatan tambal ban. Seperti mesin pompa atau kompresor angin. Tidak lupa, air putih dalam botol plastik selalu ia bawa sebagai pelepas dahaga.
Besi bekas velg mobil ia jadikan alas duduk. Jika matahari terasa menyengat, peci di kepalanya dikibas-kibaskan.
Hanya saja, hujan seringkali jadi kendala. Tempat usahanya di alam terbuka, sekadar beratapkan pepohonan besar. Jika kondisi semacam ini, ia tak berani mengais rezeki.
Tetapi, jika sedang cerah, ia tak main rajinnya. Sekitar jam tujuh ia sudah berada di lokasi.
Ia memilih tempat tersebut bukan tanpa alasan. Jalan itu merupakan lintasan bagi para ASN, pelajar atau masyarakat umum. Selain juga penghubung antar kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.
Ia meyakini, usaha ini tak hanya cara baginya mencari pemasokan. Tapi juga cara ia membantu sesama. Atas keramahannya inilah orang-orang cepat mengenalinya.