Gagasan ini terdengar masuk akal. Dari budget, jelas akan jauh lebih irit. Karena tak perlu membangun pusat pemerintahan baru.
Dari segi kependudukan dan bisnis, juga terdengar efisien. Karena selama ini intensitas aktivitas penduduknya ada di Banjarmasin.
“Khususnya Kertak Hanyar dan Gambut. Penduduknya merupakan limpahan populasi dari perluasan kawasan urban Banjarmasin,” paparnya.
Menurut Muttaqin, potensi sosial ekonomi yang didapat bisa jauh lebih besar jika Gambut Raya bergabung ke Banjarmasin. Daripada menggelontorkan biaya pembangunan untuk kabupaten baru. “Sebab sudah ada struktur pemerintah kota,” imbuhnya.
Sekali lagi, gagasan ini layak dipertimbangkan. Hitung-hitung sekaligus menyelamatkan Banjarmasin dari ledakan populasi. “Banjarmasin merupakan kota besar dengan luas wilayah yang sangat kecil,” katanya.
Atau kembali ke pengaturan awal. Tak ada pemekaran maupun perpindahan wilayah administrasi. Enam kecamatan itu tetap menjadi bagian Kabupaten Banjar. Dengan catatan, pemkab harus menaruh perhatian lebih.
“Pemkab Banjar harus memberikan perhatian serius untuk pemerataan pembangunan. Serta membuka layanan pemerintahan yang mudah dijangkau masyarakat,” pungkasnya.
Penulis: Muhammad Irsyad
Pemred/Editor: Fahriadi Nur