“Mungkin pikir-pikir untuk itu (menuntut). Karena kasihan, mungkin ada rasa kemanusiaan dengan pelaku. Keterangan pelaku masih kami dalami,” ungkal Noordhianto.
Korban Pasrah
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.00 Wita. Rumah mantan istri sirinya berada tidak jauh dari rumah kontrakan Tarsi. Saat itu, korban baru saja saja membeli BBM dan memarkir angkot di sekitar rumahnya.
“Saya keluar rumah ada orang ketuk pintu. Saya sempat lihat. Begitu dia bakar, kabur. Api sudah menyala. Saya tidak sibuk mencari lagi karena saya kenal orangnya. Pikir saya hanya selamatkan ini (angkotnya). Khawatirnya mengenai rumah orang,” kata Tarsi.
“Dia istri kedua tapi sudah cerai baru-baru ini. Dia minta cerai, minta bagian juga. Minta jatahnya itu ada Rp15 juta yang dia bawa. Sebelumnya ada ancaman dia ke saya. Dia maunya saya hancur, dia mau kasih saya hancur dan tidak mau istri (sah) saya datang,” terang Tarsi.
Tarsi cuma bisa pasrah. Angkotnya kini tidak lagi bisa digunakan. Padahal sehari-hari dia gunakan untuk mencari nafkah. “Sekarang tidak bisa dipakai kerja lagi,” pungkas Tarsi. []
Sumber: merdeka
Editor: AnandaPerdanaAnwar