BANJARBARU, Poros Kalimantan – Pemenuhan gizi dan nutrisi bagi tumbuh kembang anak di Kalimatan Selatan perlu untuk terus dijaga dan diperbaiki. Malnutrisi pada anak akan menyebabkan beragam penyakit pertumbuhan seperti stunting.
Dalam paparan virtual Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan bersama Dinkes kabupaten kota, hingga pertengahan tahun hampir seluruh daerah memiliki kasus balita stunting.
“Balangan relatif tinggi, sementara Hulu Sungai Selatan, Kotabaru relatif rendah,” papar Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinkes Kalsel, Didy Ariadi, Kamis (6/8/2020).
Tertinggi untuk persen balita stunting di Bulan Juni adalah Kabupaten Balangan yang mencapai 27,2 persen. Kemudian diikuti oleh Kabupaten Banjar sebesar 25 persen dan Tapin 21,7 persen. Setetusnya ada Tanah Laut 18,3 persen, Banjarbaru 14,7 persen, Tabalong 14,1 persen, Banjarmasin 9,1 persen, Batola 6,7 persen, Batola 6,2 persen Hulu Sungai Selatan 4,4 persen, Kotabaru 1,4 persen dan hanya Hulu Sungai Utara yang belum entri data. Secara keseluruhan di Kalsel persentase stunting mencapai 12,8 persen.