Menurutnya, dengan teh yang dikombinasikan, menghadirkan selling poin yang unik dan menjadi daya atraktif bagi pasar yang disasar.
Oleh karena itu, teh yang di-blending disebut Artisan Tea.
Artisan dalam hal ini adalah sebuah karya yang dibuat dengan pemahaman tinggi dan memiliki nilai seni sehingga menghadirkan suatu kualitas yang tinggi dan dapat dibanggakan serta berbasis sains. Untuk pasar, pihaknya fokus di dalam negeri dengan memasarkan secara business to business ke kafe-kafe.
Sila sudah diekspor ke Turki, Amerika Serikat, Kanada, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Australia. Adapun dalam pengembangan usaha, Redha menyebut pihaknya sempat mendapatkan insentif permodalan dari pemerintah serta dari BRI.
“Kami ini perusahan inovasi dan edukasi. Kami berharap bisa memberdayakan tea preneur baru untuk membuka tea bar. Tea bar ini yang disukai biasanya sama anak muda. Mini saja tapi fancy. Saya ingin dengan BRI bisa untuk pemberdayaan itu dan multiply tea preneur baru ini,” bebernya.
Redha pun mengaku, di tahun keempatnya ini bisnis Sila menunjukan kemajuan yang sangat cepat. Sebab di kala pandemi COVID-19,development Sila cukup masif. Untuk itu, langkah strategis ke depan dalam pengembangan Sila, pihaknya sedang meningkatkan kapasitas produksi.
Sila juga membangun tim penjualan yang kuat untuk mencari sebanyak-banyaknya distributor dan reseller. Saat ini, Sila diperkuat dengan 4 distributor di Medan, Manado, Serpong dan Palangkaraya.
“Untuk harga jual, saat ini harga termurah dibanderol Rp 12 ribu per tea bag hingga Rp 225 ribu dengan kemasan kaleng yang berisi 15 tea bag,” terangnya.
Sila pun saat ini telah mampu memberdayakan 15 kebun teh milik petani rakyat. Dimana mampu menyerap hingga 300 orang pemetik teh.
“Dengan unsur sociopreneur dan semangat sustainability yang menghasilkan teh berkualitas tinggi, maka tak salah jika BRI memberangkatkan Sila ke Belanda. Harapannya Sila akan semakin mampu melambungkan nikmat dan harumnya teh premium asli Nusantara,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Tong Tong Fair yang dilangsungkan di Den Haag, Belanda, dari tanggal 1 sampai 11 September 2022. Ini merupakan acara potensial bagi UMKM menjalankan business matching dengan perusahaan asing di Belanda.
Editor : Zepi Al Ayubi