![]() |
SEPI – Masa Pandemi Covid-19, Makam Datu Sanggul kondisinya sepi, karena masih ditutup untuk peziarah luar. |
RANTAU, Poros Kalimantan – Tradisi ziarah ke makam para Ulama memang sudah menjadi tradisi di Banua, khususnya wilayah Kabupaten Tapin. Makam Datu Sanggul adalah salah satu tempat yang sering dikunjungi peziarah.
Meski sempat ditutup total karena pandemi Covid-19. Makam Datu Sanggul di Tatakan Kabupaten Tapin kembali dibuka, tapi khusus untuk warga sekitar yang ingin berziarah saja.
Dari pantauan Poros Kalimantan di lapangan, Rabu (8/7) siang Makam Datu Sanggul di Tatakan ini masih terlihat sepi. Hanya ada beberapa pengunjung yang melakukan doa dan tahlil. Berbeda dengan sebelum Pandemi Covid-19, peziarah bisa mencapai ratusan orang perharinya.
Warga Tatakan sekitar Makam, Mahmud mengungkapkan, makam Datu Sanggul ditutup berbarengan dengan penutupan makam Guru Sekumpul Martapura, sekitar bulan Maret 2020 lalu.
“Sudah tiga bulan ditutup, setelah Haul Bah Guru Sekumpul berbarengan dengan penutupan kubah guru,” ucap Mahmud kepada Poros Kalimantan.
Sementara itu, Pengurus Makam Datu Sanggul, Abdul Khadir mengungkapkan Makam Datu Sanggul ini sudah dibuka kembali untuk diziarahi sekitar satu pekan lalu. Namun terbatas dan hanya untuk peziarah warga sekitar makam saja.

“Untuk masyarakat sekitar diperbolehkan, tapi untuk umum masih belum,” ungkapnya melalui sambungan telepon.
Diterangkan Abdul Qadir, kendati hanya untuk warga sekitar, peziarah di Makam Datu Sanggul tetap diwajibkan mematuhi protokol kesehatan. Dengan menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak ketika melakukan ziarah.
Saat ditanya terkait pembukaan kembali Makam Datu Sanggul untuk umum, pihak pengelola menyatakan masih menunggu surat edaran dari pemerintah daerah.
“Pembukaan kembali untuk umum, kami menunggu surat edaran dari Pemerintah Daerah Tapin,” tegasnya.(sry/zai)