“Banjir tak kunjung surut dari dua tahun terakhir,” cetusnya lagi.
Benar saja. Hati Abdul Aziz selalu gusar, lantaran volume air bisa naik kapan saja. Maka dari itu, ia selalu berjaga-jaga apabila hujan turun.
Tak cuma tempat ibadah. Ladang penghidupan para petani di Desa Jejangkit pun terdampak. Sungguh malang.
Mereka terancam gagal tanam tahun ini. Sebab banjir di persawahan kini sudah setinggi dada orang dewasa.
Reporter: Andra Ramadhan
Editor: Musa Bastara