BERI KETERANGAN – Kepala UDD PMI Banjarmasin, dr Rama memberikan keterangan kepada Poros Kalimantan. |
BANJARBARU, Poros Kalimantan – Bulan Ramadan 1441 Hijriah sudah memasuki pekan pertama. Unit Donor Darah (UDD) PMI Banjarmasin tetap harus bekerja, untuk memenuhi kapasitas stok darah terlebih di bulan Ramadan ini.
Guna mensiasati ketersediaan darah saat bulan Ramadan, UDD PMI Banjarmasin harus bekerja ekstra.
Pasalnya, pasti terdapat kesulitan untuk mendapatkan pendonor, karena bersinggungan dengan ibadah yang sedang dijalankan.
“Sosialiasi tetap gencar kami lakukan, terutama tentang fatwa tidak batal donor darah ketika berpuasa,” ungkap Kepala UDD PMI Banjarmasin, dr Rama kepada Poros Kalimantan.
ILUSTRASI – Stok darah PMI |
Diterangkannya, banyak kekhawatiran akan batalnya puasa jika melakukan donor darah bagi para pendonor. Tetapi hal tersebut dijawab langsung fatwa mazhab syafii nomor 73, yang diedarkan oleh pihak UDD Banjarmasin.
“Adapun fatwa tersebut berkesimpulan bahwa ambil darah orang yang berpuasa, sama dengan berbekam. Rasulullah pernah berbekam dalam keadaan puasa,” terangnya.
Dia menjelaskan, selain edaran di media sosial, pihak UDD PMI Banjarmasin juga memberikan paket sembako, kepada para pendonor yang berkontribusi di bulan puasa ini.
“Ketersediaan stok kantong darah pada awal ramadan di UDD PMI sebelumnya sempat menipis. Terlebih diterapkannya PSBB yang membuat mobilitas masyarakat kian terbatas. Tetapi khusus pendonor, ada pengecualian,” tutupnya.(BK-04/zai)