BANJARBARU, Poros Kalimantan – Pandemi yang berkepanjangan menjadi momok yang dalam bagi mereka yang kesulitan ekonomi. Tidak saja skala mikro, makro, bahkan usaha besar berskala pabrik pun mengalami kemerosotan. Meski aturan new normal diterapkan, tidak sepenuhnya membangkitkan gairah ekonomi terlebih di daerah.
Pun demikian yang terjadi di Banjarbaru. Tidak sedikit masyarakat yang masih hidup di bawah taraf kehidupan rata-rata. Oleh sebab itulah, berbagi kepada sesama menjadi bentuk sosial yang dilakukan beberapa kalangan untuk membantu sekiranya bertahan di era seperti sekarang ini.
Demikian pula yang dilakukan Muhafidz Muslim, sebagai pengusaha pangkalan gas elpiji 3 Kg di Desa Cempaka, ia membagikannya kepada masyarakat kurang mampu.
Muhafid, sapaan akrabnya, mengakui saat ini gas elpiji masih langka, tidak bisa dibeli semaunya. Karena bersubsidi kuota pembelian pun dibatasi.
“Memang tergolong langka. Jika pun ada, dieceran biasanya harga yang dipatok tinggi mengingat barangnya sedikit sekali. Tentu menjadi berat bagi masyarakat umum, apalagi yang sangat terdampak akibat pandemi,” ujarnya.
Hal berbagi demikian dilakukannya seiring dengan arahan agen Puskopad Mulawarman Banjarbaru. Niatnya, sekadar meringangkan beban meski tak membantu banyak.