PELAIHARI, Poros Kalimantan – Puluhan nelayan di Desa Tabanio, Takisung mendatangi kantor desa setempat, Jumat (13/5/2022) pagi. Mereka menggelar aksi unjuk rasa terkait solar bersubsidi.
Para nelayan itu mempertanyakan sisa lebih solar subsidi yang didistribusikan Pertamina ke SPBUN di Tabanio. Mereka menduga ada penyelewengan.
Aspirasi juga mereka melalui atribut aksi. Salah satu bunyinya; “Pak Kapolda, Kapolres dan Kapolsek tangkap yang menyelewengkan BBM bersubsidi nelayan desa Tabanio”.
Dalam aksi tersebut, warga berdialog dengan Kepala Desa Tabanio, Madiansyah. Juga beberapa anggota Badan Perwakilan Desa (BPD) setempat dan pihak Polsek Takisung serta Poslanal TNI AL Desa Tabanio.
Salah tokoh masyarakat Tabanio, Yusdiansyah alias Haji Iyus menguraikan aspirasi para nelayan. Ada beberapa poin yang mereka sampaikan. Utamanya soal sisa solar.
Ia menyebut, ada 154 buah kapal nelayan di Tabanio. Sementara pengelola SPBUN membatasi penjualan solar subsidi ke nelayan hanya 440 liter per kapal atau dua drum. Jika dikalikan, maka yang terjual hanya 67.320 liter dari total kuota 110 ribu liter.
Artinya, ada sisa 42.680 liter solar. Inilah yang dipertanyakan nelayan. Mengingat, jatah mereka tak pernah ditambah. “Ke mana larinya?” tanya Haji Iyus.
Ada dugaan, 42.680 liter solar sisa itu dijual ke orang lain dengan harga yang lebih tinggi. Yakni Rp8.200 per liter. Selisih Rp3.050 dari standar penjualan ke nelayan yang hanya Rp5.150 per liternya atau Rp1.133.000 per drum.