“Kerusakan alam akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan. Di Kalimantan Selatan sendiri beberapa bencana alam terjadi di tahun 2021 ini,” jelasnya.
Ia mengingatkan, bahwa di awal tahun bahkan mendapat musibah bencana banjir yang sangat besar karen hampir sebagian besar kabupaten kota di Kalsel kena banjir.
Dan kejadian itu dinilai menyisakan duka yang mendalam khususnya para petani.
“Harapan petani untuk bisa panen harus terkubur karena dampak banjir. Kalau saya ceritakan derita petani, air mata ini pasti tidak akan tertahan,” katanya.
Sehingga menurut Dwi, kegiatan itu bisa menjadi doa untuk para petani Indonesia supaya ke depan bisa bangkit dan berkembang lebih baik.
Kemudian Dwi juga berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan nasib para petani di Indonesia. Khususnya pemerintah daerah Kalimantan Selatan dengan program-program, bantuan dan kebijkaan yang pro rakyat kecil.
Di tempat terpisah, Kyai Sarbani Haira penggagas acara di Kalimantan Selatan, mengucapkan terima kasih kepada HPN Kalsel, sehingga acara bisa terlaksana dengan baik.
Dosen senior di Universitas NU itu berharap kegiatan termaksud bisa dilaksanakan secara rutin, tanpa harus menunggu ada musibah atau kejadian tertentu. Tetapi bisa dijadikan amaliyah yang jamak dilakukan oleh jam’iyah dan jamaah NU.
“Kita berharap dan mendoakan PWNU di bawah kepemimpinan Kyai Hasib bisa membawa perubahan yang lebih baik bagi jam’iyah dan jamaah NU di Kalimantan Selatan,” tutupnya. []
Penulis: Wahyu Aji Saputra
Redaktur: Ananda Perdana Anwar