BANJARBARU, Poros Kalimantan – Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Banjarbaru dari pasar masih bergerak lambat. Dalam empat bulan tahun ini baru mencapai Rp500 juta.
Kabid Pasar Dinas Perdagangan Banjarbaru, Soegiantoro, menyebut. Pendapatan itu bersumber dari retribusi.
“Penerimaan untuk retribusi pasar itu sudah mencapai Rp500 Juta sampai dengan April 2022 ini. Sedangkan untuk targetnya diawal kami patok sebesar Rp4,2 miliar,” ucapnya, Jumat (20/5/2022) tadi.
Rp4,2 miliar itu adalah target setahun. Artinya, pemko masih berutang capaian, sebesar Rp3,7 miliar. Mereka hanya punya sisa waktu tujuh bulan untuk memenuhi target tersebut.
Kembali pada pendapatan. Hasil itu didapat dari pembayaran retribusi di dua pasar tipe A dan B. Yakni Bauntung Raya dan Ulin Raya.
“Paling banyak penerimaannya di Bauntung. Karena mereka kan baru aja di re-lokasi kalau di Ulin tetap aja,” terang Soegiantoro.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala UPT Pasar Bauntung, Adi Royan mengatakan. Pengumpulan retribusi pasar masih sangat masif dilakukan.
“Dari seluruh PAD yang dicanangkan memang Pasar Bauntung bisa menopang semua itu,” sebutnya.