Jangan khawatir, beberapa spot sudah di siapkan untuk itu, baik berlatar belakang laut maupun ornament lainnya seperti Jukung (perahu kecil) dalam posisi bagaikan terbalik keatas pada bagian moncong perahunya.
Melengkapi fasilitas lainnya di pantai Takisung, oleh masyarakat setempat menyediakan sarana Banana Boat.
Seperti diketahui, Banana Boat yang bisa ditumpangi 6 orang dan ditarik menggunakan kapal motor, semakin menambah cerita tersendiri bagi pelancong. Banana Boat yang ditarik kapal motor mengitari seputar bibir pantai. Jangan khawatir, setiap penumpang Banana Boat turut dilengkapi safety berupa baju pelampung.
Fasilitas lainnya yang di kelola masyarakat setempat bersama Pokdarwis yakni menaiki motor ATV. Pelancong dapat berputar-putar melewati pasir, mengitari papan nama bertuliskan “Pantai Takisung”, namun tentunya ada tarif sekali naik motor ATV sebesar Rp 50 ribu selama waktu 30 menit.
Pelancong juga di siapkan tenda atau payung ukuran besar, agar tidak kepanasan dari terik matahari. Satu tenda atau payung besar sendiri sewanya Rp 25 ribu sampai waktu meninggalkan tempat.
Terdapat pula tempat untuk membersihkan diri setelah berenang di pantai dalam jumlah banyak berupa kamar mandi, dengan tujuan saat kembali pulang kerumah pelancong sudah dalam keadaan bersih jika sebelumnya berenang di laut.
Pelancong kadang tidak ingin melewatkan pemandangan terbenamnya matahari atau Sunset. Di pantai Takisung ini, Sunset menjadi hal yang kerap di tunggu-tunggu untuk berselfi. Bahkan dalam melihat Hilal dalam menentukan 1 Syawal sebagai masuknya lebaran Idul Fitri, pantai Taksiung menjadi lokasi utama untuk melihat matahari.
Tidak ketinggalan untuk adanya ayunan yang berada di atas gorong-gorong beton pemecah gelombang. Sambil berselfi dan sambil mengayunkan badan akan teras lebih enjoy dirasakan. Datang, dan nikmatilah keindahan pantai Takisung. (*)
Reporter : Tung