Menteri Pariwisata dan Budaya juga pernah memberikan Piagam Penghargaan sebagai Seniman dan Budayawan Berprestasi pada 1999. Di tingkat internasional, Nano meraih Sea Write Award dari Raja Thailand di Bangkok atas karyanya Semar Gugat pada 1998.
Nano yang juga dikenal sapaan kecil seperti Jendil dan Nakula itu sedikitnya sudah membuat 35 naskah panjang. Sementara, dirinya pun juga sudah menulis naskah sandiwara pendek untuk panggung dan televisi.
Tak hanya membuat naskah teater, Nano juga pernah menulis sedikitnya tiga buku kumpulan puisi, 25 naskah adaptasi, tujuh novel (limanya diterbitkan), 30 naskah film dan televisi.
Saat ini, jenazah Nano Riantiarno disemayamkan di kediamannya, di Jalan Cempaka Raya No 15, Bintaro. Sedangkan untuk pemakamannya akan dilaksanakan besok, 21 Januari 2023.
“Pemakaman besok, di Giri Loka Bogor,” ujar menantunya, Ami.
Sumber : CNN Indonesia/tempo.co
Editor : Musa Bastara