RANTAU, Poros Kalimantan – Kepala Dinas PUPR Tapin Rizkan Noor angkat bicara soal rusaknya jembatan di Desa Tarungin yang viral di media sosialisasi beberapa waktu lalu.
Berdasarkan plank proyek, pengerjaan jembatan itu dimulai 23 Agustus hingga 11 Oktober. Atau 60 hari kalender. Nilai proyeknya Rp 199 juta.
Rizkan menjelaskan, jembatan itu rusak bukan lantaran buruknya kualitas konstruksi. Namun akibat kelebihan beban angkutan dan digunakan terlalu awal.
“Belum waktunya digunakan, beton belum kokoh. Baru 15 hari sudah dipaksa. Infonya dilewati angkutan batu,” ujarnya.
Perbaikan jembatan sudah mulai dilakukan kembali oleh kontraktor. Karena masa pemelihara 180 hari masih belum selesai.
“Ini murni tanggungjawab kontraktor. Kalau kami sudah sesuai prosedur membuat jalur alternatif,” imbuhnya.
Dia juga berharap pengguna jalan agar bersabar. Jangan melewati jembatan apabila proses pengerjaan belum selesai. Sehingga kejadian seperti ini tidak berulang.
Penulis: Sofyan