“Karena ibu pikir, ibu bersama suami ini sudah berusia tua. Memberi kepada sesama dengan uang tunai sudah tidak bisa. Sehingga, makanan saja yang kami bagikan. Untuk bekal nanti di akhirat,” tuturnya.
Meski tengah berjuang menafkahi keluarga, Fahria tak patah semangat untuk berbagi. Menurutnya, banyak hikmah yang didapat.
“Pikiran menjadi tenang, tak ada gundah gulana. Soal rezeki bisa dicari. Karena jika kita berbagi kepada sesama, hati pun menjadi bahagia. Mungkin keadaan kita seperti ini, tapi masih banyak saudara kita yang kehidupannya jauh di bawah kita,” tuntasnya.
Melihat perjuangan Fahria untuk menghidupi sang suami yang sakit, mendorong tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalsel turut serta membantunya.
Staf Program ACT Kalsel, Ratih Ayu menuturkan. Mereka memberikan bantuan biaya hidup untuk keluarga Fahria. Selain itu, juga memberikan bantuan modal usaha.
“Kamk saat ini juga melaksanakan penggalangan dana. Baik secara daring maupun luring. Harapannya, dapat meringankan perjuangan Ibu Fahria yang harus menghidupi keluarganya, terutama sejak sang suami jatuh sakit,” kata Ratih.
Reporter: Noorhidayat
Pemred/Editor: Fahriadi Nur