LEPAS TUGAS – Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor melepas penugasan Tim KIE Kalsel, untuk bertugas di seluruh Kabupaten Kota di Kalsel. |
BANJARMASIN, Poeos Kalimantan – Upaya pencegahan dan memutus mata rantai virus Corona semakin sulit dilakukan. Peran dan kontribusi semua pihak menjadi mutlak untuk mengatasinya. Termasuk peran Tim Kerja Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, yang tergabung dalam KIE Pencegahan, Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kalsel.
Pelapasan Tim KIE Pencegahan, Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kalsel, di Banjarmasin dilaksanakan langsung oleh Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, Rabu (17/6) pagi.
“Untuk memutus mata rantai penyebaran wabah ini dirasakan semakin sulit. Namun harus tetap semangat jangan pernah putus. Kita harus tetap berupaya keras,” terang Gubernur.
Dalam kesempatan ini juga diserahkan bantuan dari Kementerian Perdagangan RI dan dari PT Astra Internasional Tbk.
Antara lain berupa baju Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 1.500 buah, masker media 7 ribu lembar, sarung tangan 200 pasang, testole 500 buah, hand sanitizer 24 botol, suplemen vitamin 2 ribu kaplet, dan kacamata APD 130 unit, minyak goreng 240 liter, serta sabun anti seftic 2 ribu botol.
Paman Birin juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran PT Astra Internasional Tbk, atas peran sertanya dalam melawan Covid-19.
“Dalam situasi darurat seperti ini, gotong royong dan bahu membahu untuk memutus mata rantai virus Covid-19 sangat diperlukan. Semoga semakin banyak perusahaan yang peduli. Pemprov Kalsel terus memberikan perhatian khusus untuk penanganan pandemi ini,” terangnya.
Dirinya juga berpesan, agar Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 di Kalsel, untuk terus melakukan traking, tracing, pressing, dan testing persebaran virus di seluruh kabupaten/kota.
“Selain itu, kita juga harus melakukan monitoring dan evaluasi terkait penerapan protokol kesehatan di daerah-daerah yang rawan penularan,” tegasnya.
Dirinya juga mengimbau, agar tim melakukan aktivitas secara cermat, terukur, dan maksimal. Khususnya dalam memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga protokol kesehatan di pusat-pusat keramaian.
“Kedepankan penerapan tiga konsep dalam rancangan kegiatan menyongsong era new normal di lapangan. Yaitu, koordinasi, sinkronisasi, dan kolaborasi. Utamanya dalam praktik protokol kesehatan ketat di masyarakat,” pesannya.(zai)