Penulis: Basuki Rahmat
PELAIHARI, Poros Kalimantan – Pemkab Tanah Laut tak asal-asalan mengelola keuangan. Dalam 5 tahun ini, sudah 10 kali predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diperoleh dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) itu diraih.
Ini bukti dalam 5 tahun ini, Sukamta dan Abdi Rahman memang serius soal pertanggungjawaban laporan keuangan.
Pemberian opini itu merupakan bentuk apresiasi dari BPK atas hasil pemeriksaan laporan keuangan, di samping pemberian rekomendasi lainnya.
Predikat itu bisa disebut menjadi pencitraan positif, bahwa roda pemerintahan telah dikelola secara akuntabel. Bahkan artinya terbebas dari korupsi.
Untuk mendapatkan predikat itu tak mudah. Banyak faktor yang harus dipenuhi Pemerintah Daerah untuk bisa mendapatkan opini WTP.
Pertama, materi Laporan keuangan yang disajikan kepada BPK-RI untuk di-audit harus benar-benar diperoleh melalui proses akuntansi yang wajar dan sesuai dengan aqidah yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
Kedua, semua transaksi yang terjadi, baik itu yang menyangkut dengan pendapatan maupun belanja serta pembiayaan daerah harus betul-betul memperhatikan azas kepatuhan, obyektif.
Ketiga, semua program dan kegiatan yang direncanakan harus di dukung dengan Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang baik.
Jika semua itu terpenuhi, artinya pemerintahan Sukamta sejatinya memang berujung pada kepentingan rakyat.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKAD) Tanah Laut, Muhammad Darmin menyebut pengelolaan keuangan berazas pada visi “berinteraksi”. Kata itu mengandung dua arti.
“Pertama, membangun tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). Kedua, menciptakan inovasi di segala sendi kehidupan masyarakat dan pengembangan industri kreatif,” jelasnya.
Perkembangan pengelolaan keuangan di Tanah Laut pada tahun 2018-2022, juga menampilkan data yang sumringah. Secara time series, sebagai berikut:
Total APBD 2018
Anggaran : Rp1.757.744.277.447,49
Realisasi : Rp1.997.852.693.144,18
Tahun APBD 2019
Anggaran : Rp2.088.994.226.493,20
Realisasi : Rp2.463.182.998.916,27.