Penulis: Musa Bastara
Judul : Madam dan Jarwa (Tradisi Migrasi dan Pergulatan Identitas Urang Banjar) | Penulis : Arif Rahman Hakim | Penerbit : Gading Publishing | Tahun Terbit : Cetakan pertama, April 2023 | Tebal Buku : 225 hlm | QRBN : 62-1359-5932-146
APA BEDANYA madam dan merantau? Menurut Arif, penulis buku “Madam dan Jarwa”, keduanya punya arti berbeda.
Jika merantau (khususnya dalam tradisi Minang) adalah pergi dari kampung untuk kemudian kembali lagi, madam artinya perjalanan meninggalkan komunitas dengan tujuan menetap. Dalam istilah Arif sendiri; pergi untuk meniada.
Ya, sebagian besar buku ini berbicara mengenai madam. Madam sendiri adalah istilah Bahasa Banjar untuk menyebut perjalanan migrasi lintas wilayah dan komunitas dengan orientasi menetap di daerah tujuan.
Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Gading Publishing. Penerbit yang berdomisili di Bantul, Yogyakarta.
Penulisnya, Arif Rahman Hakim, adalah dosen program studi sosiologi di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin.
Buku ini berangkat dari naskah tesisnya yang berjudul lengkap “Kisah Jarwa: Pengaruh Migrasi terhadap Perubahan Identitas Urang Banjar di Yogyakarta”.
Berkat tesis itu, Arif lulus pada tahun 2017 di Pascasarjana Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Menyadur sinopsis singkatnya, latar kisah buku ini berlokasi di Yogyakarta. Di tempat ini, aktivitas madam yang urang Banjar lakukan tak hanya memisahkan mereka dengan komunitas di daerah asal, namun juga mempertemukan dengan komunitas baru di daerah tempatan.
Buku ini mengkaji dan meracik segala hal yang masih minim kita ketahui soal tradisi madam. Ia mendedah apa-apa yang belum diketahui khalayak.
Gaya tuturnya naratif. Membikin buku ini mudah dicerna oleh kalangan pembaca luas. Tak hanya pengamat atau pun akademisi yang bergelut di bidang serupa.
Coba baca paragraf pembuka berikut: