“Kalau begitu apa tantangan utamanya? Saya sudah berbicara ke mana-mana, ke seluruh dunia (melalui forum-forum internasional) bahwa tantangan BRI adalah harus me-leverage kapitalnya itu dengan tiga hal. Pertama adalah tumbuh, kedua adalah tumbuh dan ketiga adalah tumbuh,” tegasnya.
Setelah dua tahun pasca rights issue dan Holding UMi berdiri tambahnya, BRI kini membuktikan bisa tumbuh. Saat ini CAR BRI tergolong tinggi mencapai 24,9 persen. Tapi di waktu yang sama, BRI dapat mengantarkan return on equity 21,18 persen, pada akhir kuartal I/2023.
“Saya kira tidak ada bank di dunia dalam waktu yang sama punya CAR yang 25 persen, namun juga mampu menghasilkan return on equity 21 persen. Kami juga memiliki komitmen untuk terus tumbuh secara sustainable, saya kira itu kuncinya,” pungkasnya.
Sebagai gambaran ROE BRI sebelum pandemic yaitu pada 2019 di kisaran 20 persen. Sempat menurun di bawah 15 persen pada tahun 2020. Pada kuartal I/2022 ROE BRI adalah 17,22 persen dan naik 3,96 persen menjadi 21,18 persen pada tiga bulan pertama tahun ini.
Editor : Zepi Al Ayubi