BANJARBARU, Poros Kalimantan – Alunan syair pujian kepada Rasulullah SAW menggema di ruang majelis Sangkabaik malam itu. Sejumlah para habaib, syarifah, sayid, berkumpul dalam kegiatan silaturrahim Rabithah Alawiyah cabang Martapura-Banjarbaru, Minggu, (7/3/2021), bertempat di Teras Sangkabaik Jl A Yani, Km 30, Banjarbaru.
Dalam perkumpulan para habib itu, Dr Al Habib Ustadz Segaf bin Hasan Baharun menjelaskan betapa pentingnya peran Rabithah Alawiyah sebagai organisasi pencatatan nasab yang terhubung.
Penulis berkesempatan wawancara langsung dengan Ustadz Segaf Baharun, berikut petikan wawancaranya:
Sebagai sebuah organisasi pencatatan nasab keturunan Nabi Muhammad SAW yang telah lama ada di Indonesia bahkan dunia, bagaimana fungsi lain dari Rabithah Alawiyah dan kontribusi terhadap masyarakat umum?
“Kebanyakan para habib menjadi suatu barometer dalam banyak hal, kebanyakan para habaib menjadi suatu barometer dalam banyak hal, lantaran masing-masing di diri mereka sudah terproteksi, sebagaimana yang didoakan Nabi Muhammad SAW, beda kalau dari kita yang ngomong sama mereka (masyarakat umum) yang ngomong. Beda dari kita yang berakhlakul karimah dari mereka yang berakhlakul karimah. Beda sekali.
Oleh karena itu kita para habib harus berbenah diri. Yang Paling utama adalah keilmuan.
Makanya gembira sekali dengan adanya pertemuan dan upaya penghimpunan data seperti ini. Karena merekrut habib ini tidak mudah.
Jadi yang namanya dakwah itu biarkan mereka senang dulu.
“Maka dari itu melalui upaya seperti ini, kita berbenah diri. Karena kalau kita mau, maka kita yang untung, kita bersyukur. Karena kita satu bagian, bukan individual.”
Seberapa penting pencatatan nasab di Rabithah Alawiyah dan Maktab Daimi sebagai rujukan?
“Penting sekali. Saya selalu sampaikan adanya habib di zaman sekarang adalah lanjutan dari mukjizat dari Nabi Muhammad SAW.