Pernah dianggap syirik, tradisi Mappanretasi kini berganti istilah menjadi Mappanre Ri Tasie’e
BATULICIN, Poros Kalimantan – Mappanretasi merupakan upacara adat Suku Bugis di Pantai Pagatan, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Mappanretasi berasal dari bahasa Bugis. Berasal dari kata Ma’ppanre yang artinya “memberi makan”, dan Tasi yang berarti “laut”. Mappanretasi berarti memberi makanan di laut.
Menurut sejarawan, Faisal Batennie, tidak ada catatan yang dapat jadi bukti sejarah tentang kapan pertama kali acara Mappanretasi dilaksanakan.
“Tapi menurut kisah warga setempat, tradisi ini awalnya dilakukan oleh pihak keluarga Muhammad Saleh pada sekitar tahun 1850,” ujarnya.
Muhammad Saleh adalah nelayan setempat yang tak sengaja bertemu seorang bersorban putih saat menjala di laut. Orang asing itu berpakaian serba kuning.
Ia meminta Saleh memenuhi permintaannya. Yakni selalu siap menerima kedatangannya di waktu senang maupun susah.
Saleh mengabulkan permintaan itu. Ia dibantu Wa’icu dan Pua’Daceng, adik dari istri Saleh.
Usai kejadian itu, Saleh selalu membawa pulang ikan yang melimpah. Hingga akhirnya ia jadi saudagar kaya dan mempunyai banyak anak buah serta perahu.