MARTAPURA, Poros Kalimantan – Mudik adalah salah satu tradisi yang terjadi saat momen Lebaran. Selain itu, ada tradisi sungkeman. Mari membahasnya!
Sungkeman adalah bermaaf-maafan dengan keluarga dan kerabat. Tradisi sungkem biasanya dilakukan oleh anak kepada orang tua atau anggota keluarga lebih tua.
Sungkeman berasal dari kata ‘sungkem’ yang bermakna bersimpuh atau duduk jongkok sambil cium tangan.
Sungkem memiliki makna penghormatan dan permohonan maaf. Belum diketahui secara pasti asal usul tradisi ini.
Tapi diperkirakan, sungkeman merupakan hasil akulturasi kebudayaan Jawa dengan agama Islam. Bahkan dipercaya ada sejak masa Mangkunegara 1 atau masa Pangeran Sambernyawa.
Saat Lebaran, Pangeran Sambernyawa mengumpulkan para raja dan punggawanya dalam pertemuan. Mereka lalu melakukan sungkem dan bermaaf-maafan.