BANJARBARU, Poros Kalimantan – Siapa sangka gerakan ikonik Michael Jackson “moonwalk” justru terinspirasi dari sebuah gerakan pantomim. Ialah Marcel Marceau.
Mime (istilah seniman pantomim) asal Perancis yang mendunia mulai dekade 50-an. Memperkenalkan seni pantomim hingga populer ke Indonesia. Salah satu yang mime terkenal dari Indonesia adalah Septian Dwi Cahyo. Yang mana juga kembali menginspirasi para seniman lainnya untuk belajar pantomim.
Di Kalimantan Selatan seni pantomim sudah mulai banyak diapreasiasi. Beragam kejuaraan dan pelatihan diadakan. Khususnya dari beberapa lembaga pendidikan setempat. Salah seorang seringkali diundang dan diminta mengajar adalah Ridhoni Edrianto.
Ridhoni merupakan alumni Universitas Islam Antasari Banjarmasin. Kebanggaannya akan pantomim diekspresikan melalui kegigihannya untuk menyebarluaskannya.
“Baru saja juga kami mendirikan Seni Pertunjukkan Pantomim Kalimantan Selatan tahun ini,” ungkapnya.
Seni Pertunjukkan Pantomim atau SPP di Kalsel menurut Ridhoni adalah wadah bagi para pelaku seni penggiat pantomim. Baru berdiri saja 11 September 2020, ia harap dapat menjadi tempat bertukar pikiran dan kreasi terkait pantomim di area Kalimantan Selatan.
Selama ini, Ridhoni mengatakan bahwa di Kalsel sendiri ada Kabupaten Tanah Bumbu yang seringkali menjadi sumber seniman pantomim. Ia harap, tak cuma satu daerah saja kedepannya. Namun juga di seluruh daerah di Kalsel. Terlebih kini pantomim kian populer bagi anak murid di sekolah dasar sebagai bagian ekstrakulikuler.
“Apa lagi tiap tahunnya ada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), dan pantomim dikategorikan dalam lomba tersebut,” tambah Ridhoni.
Terjun ke dalam dunia seni memang tak mudah. Tetapi menurut Ridhoni, hal tersebut baginya adalah panggilan jiwa. Ia menilai pantomim sebagai sebuah seni yang dapat mengekspresikan beragam hal dengan cara yang unik. Meskipun ditampilkan dengan lebih sunyi, namun suara dari makna gerak tak kalah nyaring dari pertunjukkan lainnya.