JAKARTA, Poros Kalimantan – Pemerintah terus memperkuat ekosistem pembiayaan perumahan di Indonesia. Langkahnya kali ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) bersama Kementerian PUPR RI, Kementerian Keuangan RI, dan BP Tapera bersinergi melaksanakan kegiatan diskusi secara daring, bertema ‘Ekosistem Pembiayaan Perumahan Menjadi Solusi atas Isu dan Tantangan Perumahan Nasional’, Selasa (28/9/2021) tadi di Jakarta.
Forum diskusi ini menghadirkan sejumlah panelis, di antaranya Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna, Direktur Sistem Manajemen Investasi Kementerian Keuangan RI Ludiro, Komisioner BP Tapera Adi Setianto, dan Direktur Kelembagaan dan BUMN BRI Agus Noorsanto, serta Direktur Konsumer BRI, Handayani.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR RI, Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan, saat ini terdapat 74 persen masyarakat Indonesia tidak memiliki rumah. Lebih dari 32 persen menyewa dan 42 persen menumpang.
Diakuinya Tantangan perumahan saat ini yang harus dihadapi oleh pemerintah adalah tersedianya rumah untuk semua golongan masyarakat, industrialisasi konstruksi, rumah murah yang mampu menekan biaya konstruksi, dan tersedianya rumah layak huni dengan lingkungan hijau.
“Serta akses pembiayaan perumahan terhadap masyarakat non fixed income dan pembiayaan mikro perumahan,” ujarnya.
Merespon hal tersebut, Direktur Konsumer BRI, Handayani menyampaikan, saat ini BRI telah mendorong pembiayaan perumahan murah bagi rakyat. Untuk dapat mengakses pembelian rumah murah, yang layak huni di seluruh Indonesia.
“Hingga akhir Agustus 2021 lalu, BRI telah menyalurkan pembiayaan KPR subsidi, kepada lebih dari 19.298 nasabah. Hal ini, dilakukan untuk terus mendukung program pemerintah, agar masyarakat dapat mengakses pembiayaan rumah murah, layak, aman, dan nyaman,” ungkap Handayani.