MONITORING – Polres HST melakukan monitoring ke Apotek, Toko Obat dan Toko Sembako. Mengecek ketersediaan Masker, terkait isu Virus Corona. |
BARABAI, Poros Kalimantan – Merebaknya isu Virus Corona (Covid-19) di Indonesia, dikhawatirkan mengakibatkan panic buying masyarakat dan aksi borong. Sehingga menimbulkan kelangkaan Masker Kesehatan dan cairan antiseptik serta bahan pangan pokok.
Untuk mengatasi Panic Buying ini,
Kepolisian Polres Hulu Sungai Tengah (HST), melakukan monitoring ketersedian Masker kesehatan dan cairan antiseptik serta sembako. Kegiatan pengecekkan di beberapa Apotek dan toko obat di Kota Barabai HST.
Kapolres HST AKBP, Danang Widaryanto melalui Paur Subbag Humas Aipda M Husaini saat di konfirmasi, Kamis (5/3) mengungkapkan, ada 8 toko obat dan Apotek yang dimonitoring Polres HST.
“Dari ke 8 tersebut, untuk stok masker kesehatan dan cairan antiseptik banyak yang kosong. Ketersedian masker dan antiseptik berkurang dibanding dengan pekan lalu, sebelum merebak issue Virus Corona,” ujar Husaini.
Ia menambahkan, meski persedian dan stok barang berkurang, tetapi tidak mengalami kenaikan harga yang signifikan. Serta belum ditemukan adanya indikasi penimbunan.
“Karena keterbatasan tersebut, beberapa Apotek membatasi penjual kepada pembeli perorangan. Yaitu maksimal 10 lembar setiap orang dengan harga 1.000 per lembar. Hal ini, untuk menghindari adanya aksi borong yang pada akhirnya memicu kelangkaan barang. Sedangkan cairan antiseptik, tidak ada peningkatan permintaan karena diperkirakan konsumen hanya dari kalangan tertentu,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk sembako berupa bahan pangan pokok masih terpantau normal, tidak mengalami kenaikan, Kegiatan pengecekan dilakukan untuk memastikan di Kabupaten HST tidak terjadi penimbunan alat kesehatan dan bahan pangan kebutuhan pokok.
“Polres HST juga berkoordinasi dengan Dinas terkait serta. Kami juga menghimbau agar masyarakat dan pedagang untuk tidak melakukan penimbunan. Sehingga dapat menyebabkan kelangkaan barang-barang tersebut,” tutupnya.(edi/zai)