JAKARTA, Poros Kalimantan – Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus menjalankan prinsip environmental (lingkungan), social (sosial), dan governance (tata kelola perusahaan) atau ESG secara masif,seiring dengan aspek keuangan berkelanjutan (sustainable finance).
Dengan rekam jejak BRI di seluruh indeks berbasis ESG, pengamat pasar modal yang juga founder Sahamology dan CEO Teman Trader, Luqman El Hakiem Syamlan mengatakan, BRI memiliki posisi yang semakin kuat di bidang ESG.
“Apalagi orang melihat BRI semakin kuat dari sisi sosial melalui pengembangan ekosistem ultra mikro bersama Pegadaian dan PNM. BRI bisa lebih optimistis dalam investasi hijau,” ujarnya.
Luke melanjutkan, fundamental BRI cukup solid dengan laba yang terus bertumbuh. Selain itu, earning per share dan aset juga tumbuh. Sehingga menjadi kesempatan bagi BRI untuk terus ekspansif.
“Menurut saya, lebih baik BRI mengeluarkan bond karena pasti akan mampu menarik investor. Dengan prestasi BRI dalam ESG, diprediksi bisa sukses seperti sebelumnya dalam sustainability bond,” ujarnya.
Apabila BRI kembali merilis sustainability bond sebagai perwujudan investasi hijau, akunya, akan sangat menarik minat investor. Terlebih, kinerja BRI terbukti sangat baik, dibuktikan pada periode Januari-April 2022, BRI menjadi bank dengan laba paling tinggi yang mencapai Rp14,43 triliun atau tumbuh 62,85 persen secara tahunan.
Komitmen yang Berkesinambungan
Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan, hingga kuartal I-2022, tercatat kurang lebih 65,6 persen atau sekitar Rp639,9 triliun dari total portofolio penyaluran kredit BRI, yang mengacu pada penerapan prinsip ESG. Jumlah ini meningkat 13,4 persen dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu, yaitu sekitar 62,9 persen dari total penyaluran kredit atau senilai Rp564 triliun.