BANJARMASIN, Poros Kalimantan – Unit Transfusi Darah PMI Banjarmasin memiliki inovasi baru. Khususnya dalam pelayanan donor darah.
Kini PMI yang berlokasi di Jalan S Parman, Kota Banjarmasin ini memiliki alat transfusi darah apharesis. Donor darah apharesis memiliki perbedaan dengan donor darah biasa. Salah satunya ialah satu kantong memiliki mutu yang sama dengan 10 kantong darah.
Kepala UDD PMI Banjarmasin, dokter Rama Supit menjelaskan bahwa kehadiran alat tersebut dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan donor darah.
“Terlebih untuk musim penghujan kebutuhan trombosit darah juga banyak. Apalagi untuk pasien demam berdarah,” pungkasnya.
Donor darah dengan metode apheresis ini, hanya komponen darah tertentu yang diambil. Seperti trombosit, plasma atau sel darah merah.
Sehingga komponen yang tidak diperlukan dikembalikan kedalam tubuh pendonor. Selain itu waktu pengerjaannya kurang lebih 2 jam saja.
Untuk memenuhi kebutuhan trombosit bagi pasien demam berdarah, maka metode ini sangat efektif. Pasien DBD memerlukan 10 kantong darah dengan cara biasa. Tetapi hanya perlu 1 kantong dari donor apharesis ini untuk memenuhi kebutuhan trombosit.
Dokter Rama juga menjelaskan bahwa tak hanya bisa untuk pasien DBD saja tetapi juga pasien yang perlu trombosit.
Contohnya saja orang yang sering mendapatkan pengobatan dengan radiasi, kemoterapi, atau cangkok Stem Cell, leukimia, kanker, kelainan darah.
“Pendonor apharesis kemudian dapat kembali donor darah dalam jangka waktu dua minggu kemudian,” tambahnya.
Sebagaimana umum diketahui, untuk donor biasa ada jarak dua hingga tiga bulan untuk donor kembali. Tiap UDD juga di PMI Banjarmasin, pendonor akan mendapatkan snack tiap berdonor. (why/and)