JAKARTA, Poros Kalimantan – Komitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui agenda industrialisasi nasional, terus ditunjukkan Bank Negara Indonesia (BNI).
Melalui fungsi intermediasi dan tugas sebagai bank milik negara, BNI mampu mengawali kinerja awal tahun dengan torehan positif dan berkelanjutan. BNI menyalurkan total kredit sebesar Rp52,2 triliun, untuk segmen enterprise pada kuartal I/2023. Dengan nilai kredit tumbuh 13,2 persen year on year (YoY).
Direktur Enterprise dam Commercial Banking BNI Sis Apik Wijayanto mengatakan, catatan kinerja positif ini sejalan dengan fokus BNI dalam mendorong industrialisasi. Pertumbuhan kredit segmen enterprise didominasi oleh sektor ekonomi sub sektor ekonomi yang prospektif dan bertumbuh, serta masuk ke dalam top player di industrinya. Seperti Industri pengolahan logam dasar nikel dan besi baja, industri pengolahan pupuk, hingga, jasa transportasi dan infrastruktur pendukung.
BNI memandang arah kebijakan pemerintah yang konsisten mendorong industrialisasi, dapat memberikan nilai tambah, mengurangi impor dan meningkatkan ekspor seperti kebijakan hilirisasi, akan menjadi katalis pertumbuhan.
“Tentunya hal tersebut selain akan mendorong pertumbuhan pada sektor pengolahan, akan memberikan katalis positif untuk sektor pendukungnya. Ekosistem inilah yang tengah ditangkap BNI sebagai peluang pertumbuhan,” ujar Sis.
Sis Apik menjelaskan, kondisi perekonomian Indonesia yang terus bertumbuh dan resilient di tengah ketidakpastian global menjadi katalis positif bagi pertumbuhan kredit enterprise. Dalam kondisi tersebut nasabah akan melakukan ekspansi bisnis dan investasi, yang membutuhkan dukungan permodalan.
Katalis positif lainnya adalah kebijakan pemerintah yang mencabut PPKM di seluruh Indonesia pada akhir tahun lalu akunya, akan makin meningkatkan mobilisasi barang dan orang, yang kemudian akan mendorong perekonomian domestik.
“Ketiga arah kebijakan pemerintah seperti hilirisasi, tujuan parawisata baru, IKN akan menciptakan ekosistem bisnis baru. Momentum tersebut yang akan kami tangkap dimana tentunya pelaku ekonomi membutuhkan solusi perbankan seperti kredit modal kerja, investasi, trade, garansi bank dan lain-lain,” terangnya.