BANJARMASIN, Poros Kalimantan – Membangun sebuah bisnis tentu memerlukan perencanaan yang matang. Mulai dari apa yang akan dibangun, bagaimana potensi dan resikonya, dari mana modalnya, serta strategi marketing adalah hal dasar yang menjadi pertimbangan ketika membangun sebuah bisnis.
Namun, yang tidak kalah penting dari perencanaan adalah action! Mewujudnyatakan semua yang direncanakan.
Hal itulah yang diungkapkan pengusaha muda Banjarmasin Ramdi Murdana, pemilik brand “Dilaundri”, sebuah usaha rumah laundri di Kota Seribu Sungai yang memiliki konsep serba-serbi online dengan tagline “Jasa Laundry Online Berkualitas.”
Dikatakan pemuda kelahiran Barabai ini, beribu rencana tanpa aksi hanya percuma. Perencanaan memang penting dalam membangun sebuah bisnis, misalnya menyusun strategi pemasaran dan menghindari resiko kegagalan.
Namun, lebih penting lagi adalah aksi. Tersebab dari aksi akan belajar banyak hal, seperti mengetahui dan bagaimana mengatasi kendala sebuah bisnis yang sedang dirintis.
Itulah prinsip yang diyakini Ramdi. Baginya ketika ada ide bisnis, buat perencanaan, segerakan eksekusi. Tersebab ide pada setiap orang itu hampir sama, namun pembedanya hanya pada kapan memulai ide itu. Siapa yang lebih dulu, tentu memiliki peluang lebih untuk berhasil.
“Action-kan lah rencanamu,” Ramdi mengistilahkan prinsipnya itu.
Ia juga sedikit membeberkan hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan bisnis, yaitu produk apa yang ditawarkan dan marketingnya ke siapa.
“Produk apa yang kita tawarkan, apa kelebihan. Lalu pemasaran untuk kalangan menangah ke bawah atau menengah ke atas. Kalau sudah tahu itu, baru kita dapat menentukan berapa harga produk yang kita jual,” jelas Ramdi, Selasa, (29/09/2020).
Sebagai contoh, harga produk target marketing kalangan mahasiswa tentu berbeda dengan target marketing kalangan pekerja.
Selain itu, bagi penggagas ojek online “Kulir” yang sempat booming diminati masyarakat Banjarmasin sekitar tahun 2015 hingga 2017 itu, yang tidak kalah penting adalah kesiapan mental. Karena tak dipungkiri ketika menghadapi pasang surut atau kegagalan bisnis yang sedang dirintis.
“Perkuat mental pengusahanya, jangan mudah menyerah. Jangan sampai gegara tidak laku, lalu berhenti,” pesannya.