Fokus dalam membangun bisnis juga ditekankan ayah dua anak ini. Ia sempat mengekspansi bisnis yang justru mengganggu bisnis sebelumnya.
“Banyak dari pemula yang sudah lumayan berhasil menjalankan bisnis pertamanya atau baru beberapa tahun menjalankan bisnis melakukan ekspansi bisnis lagi.
Pada akhirnya bisnis yang sebelumnya sudah jelas pemasaran malah terabaikan dan mengganggu.
“Hal itu pernah saya alami, sehingga penting untuk fokus dalam membangun sebuah bisnis,” jelas alumnus Universitas Lambung Mangkurat ini.
Ramdi mengingatkan para pengusaha pemula agar tidak mencampur adukan uang bisnis dengan uang pribadi.
“Jangan mencampuradukan uang bisnis dengan uang pribadi. Sehingga sering terjadi, uang modal habis untuk kepentingan pribadi, seperti nongkrong dan lain sebagainya.
Sehingga tidak bisa lagi memberi barang, uang buat promosi habis, akhirnya usaha terganggu. Nah ini sering terjadi pada pengusaha pemula. Penting hal ini diperhatikan,” tutupnya.
Sekadar diketahui, Ramdi sudah merintis usaha laundry sejak 2013 di kota kelahirannya, Barabai.
Sekarang ia sedang mengembangkan usahanya tersebut di Ibu Kota Provinsi Kalsel. Ia pun menerangkan omzet laundrinya mencapai puluhan juta per bulannya.
Pada 2015 silam, ia juga pernah merintis bisnis start up ojek online “Kulir” yang sempat banyak diminati masyarakat Kota Seribu Sungai sebelum akhirnya pada 2018 mengalami penurunan, dan berhenti.
Berbekal pengalaman pernah berbisnis start up, ia pun mengembangkan bisnis laundry berbasis online. Rencananya pada Oktober 2020 mendatang ia akan meluncurkan aplikasi untuk bisnisnya itu. (arb/and)