BANJARBARU, Poros Kalimantan – Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarbaru merilis data perkembangan kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di Kota Idaman. Di awal bulan September, tercatat setidaknya ada 969 kasus ISPA.
Dari beberapa wilayah yang terdampak, Banjarbaru Selatan paling banyak ditemui kasus ini. Jumlahnya sebanyak 218. Kemudian, disusul dengan Banjarbaru Utara sebanyak 123 kasus, dan Guntung Payung dengan 103 kasus.
Kepala Dinkes Banjarbaru, dr. Juhai Triyanti Agustina menjelaskan beberapa faktor yang mengakibatkan melonjaknya kasus ISPA ini. Salah satunya, kabut asap yang akhir-akhir ini muncul.
Di samping itu, kata dia, ISPA juga disebabkan infeksi atau bakteri, serta virus yang menimbulkan alergi.
“Dalam kasus ISPA ini, anak-anak dengan rentang usia 1 sampai 5 tahun menjadi kelompok rentan. Hal ini terlihat dalam total kasus yang mencapai 200 kasus di pekan pertama bulan September,” ungkapnya, Rabu (13/9) siang.